SIJUNJUNG – Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si menggelar sholat ghaib bersama Kajari Sijunjung Efendri Eka Saputra, SH, MH, Kepala Dinas Kominfo David Rinaldo, SSTP, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Drs. Sumardi, MM yang langsung bertindak sebagai imam sholat ghaib serta Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Defri Antoni, SE, MM di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung Jumat (27/05/22).
Setelah melaksanakan sholat ghaib, orang nomor satu di Ranah Lansek Manih ini menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.15 Wib di Rumah Sakit Pusat Kebangkitan Umat Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.
"Ini merupakan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Sijunjung, kami merasa sangat kehilangan sosok yang selama ini membina dan membimbing kami, " ungkap bupati muda ini.
Buya Syafii merupakan salah satu tokoh terbaik bagi bangsa ini, lanjut Benny, seorang pemikir yang terus mencerdaskan bangsa selain itu beliau telah banyak memberikan sumbangsih dalam membantu memajukan Kabupaten Sijunjung.
Benny berharap, tokoh seperti Buya Syafii Maarif kembali lahir, sebagai penerus perjuangan beliau untuk memajukan Negara Indonesia dan Kabupaten Sijunjung khususnya.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Defri Antoni, SE, MM menambahkan bangsa Indonesia kehilangan tokoh panutan. Selama ini Buya gigih memperjuang kemajuan bagi Kabupaten Sijunjung.
"Kita kehilangan salah satu tokoh bangsa, tokoh yang gigih memperjuangkan kemajuan Kabupaten Sijunjung ditingkat nasional, " ucapnya.
Baca juga:
Ilham Bintang: Jejak Digital Rachmat Gobel
|
Almarhum. Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif merupakan tokoh nasional asal Sumatera Barat yang lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung pada 31 Mei 1935. Semasa hidupnya almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP. Muhammadiyah (1998-2005), pendiri World Conference on Religionfor Peace (WCRP), pendiri Maarif Institute, Ketua Tim 9 yang menangani konflik Polri vs KPK, serta Anggota Badan Penasihat Ideologi Pancasila (BPIP).