SIJUNJUNG - Pemerintah Kabupaten Sijunjung dihadiri Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam rangka acara Gebyar Temu Kader Se-Kabupaten Sijunjung bertempat di Gedung Pertemuan Pancasila Muaro, Senin (40/5/22).
Dalam arahan Hasto mengatakan, Gebyar temu kader yang digelar merupakan ujung tombak utama dalam upaya penurunan stunting secara menyeluruh, kalau semua kita saling membahu dalam penanganan stunting yang ditemui tentu akan bisa kita selesaikan.
Hasto mengatakan, untuk mengatasi stunting harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, karena stunting itu terjadi sejak dalam rahim seorang ibu hamil sangat penting sebagai upaya untuk mengatasi masalah stunting yang terjadi.
Hasto berharap, kalau keluarga yang hamil di Kabupaten Sijunjung didampingi. karena stunting itu harus di mulai terjadi sejak dalam rahim ibu hamil.
Tiga unsur yang ditunjuk melakukan pendampingan terhadap para ibu hamil itu antara lain PKK, bidan dan kader Nagari. Satu petugas PKK, bidan dan kader akan mendampingi beberapa ibu hamil. seandainya ada pertumbuhan janin yang lambat di dalam rahim, sebelum lahir sudah dilaporkan, terang
Pemerintah Kabupten Sijunjung akan bisa menangani persoalan yang terjadi saat ini yaitu stunting karena Pemerintah Pusat sudah mulai membuat program untuk menghapus stunting. mari kita jalankan program yang ada ini untuk menurunkan angka stunting yang terjadi di masyarakat.
Di akhir arahan Hasto mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi Bupati Sijunjung beserta jajaran karena telah melakukan penurunan angka stunting hingga di bawah 14 persen 2024.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan Kabupaten Sijunjung tentu akan bisa menangani masalah stunting dengan cara menjadi agen perubahan melalui sosialisasi maupun berbagi pengetahuan mengenai bahaya stunting.
Audy juga mengatakan Pemerintah Daerah agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan terhadap orang tua untuk penanganan stunting agar dapat keberadaan stunting bisa diatasi.
Semoga kegiatan ini bisa membawa berkah dan dan manfaat untuk Sijunjung dalam penekanan angka stunting khususnya dan Sumatera Barat secara umumnya.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya mengatakan langkah strategis kita kedepan dengan kolaborasi dan melibatkan semua elemen yang ada sehingga program bisa sampai dan tepat sasaran.
Dikatakan Bupati Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi, Dengan angka 30 persen hari ini, muda-mudahan tahun 2024 mendatang kita bisa tekan angka stunting hingga di bawah 14 persen dari target yang di tetapkan nasional.
Hal yang berkaitan dengan stunting, gizi dan pendampingan calon pengantin akan terus kami terus kami dilakukan, "Ungkapnya".
Selain itu upaya kita untuk menekan stunting ialah dengan mendirikan dapur sehat melalui pendamping keluarga yang mana akan kita buka di masing-masing Nagari dan di titik yang mana kita temui stanting lebih banyak, "Jelasnya".
Dapur sehat hendankya bisa menjadi contoh untuk ibuk-ibu yang lain dalam menyajikan makanan sehat, "Harapnya".
Plt.Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, Kardi Ray dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diikuti sebnyak 500 peserta yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam rangka pencegahan, percepatan dan penurunan stunting di Sijunjung yang merupakan program prioritas Nasional (Pro-PN).
Turut Dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, Unsur Forkopimda, Wakil Ketua TP-PKK, Kepala OPD sekabupaten Sijunjung dan undangan lainnya.